Produk Literasi Peserta Didik : Kisah Kelana Sakti
"Kisah Kelana Sakti"
Pada zaman dahulu kala di daerah Sumatera utara berdiri sebuah kerajaan bernama kerajaan Purnama. Kerajaan itu dipimpin oleh Raja Indra Sakti yang adil dan bijaksana. Seluruh rakyatnya hidup makmur dan sejahtera.
Pada zaman itu, hiduplah sepasang suami istri dengan seorang putra yang sudah remaja. Pada suatu hari tersebar kabar bahwa Raja Indra Sakti sakit keras. Sudah banyak tabib yang didatangkan dari berbagai negeri. Namun sang raja masih juga terbaring lemah. Permaisuri dan kerabat raja sudah pasrah kepada Tuhan yang Maha Esa. hari terus berjalan, kesehatan sang Raja semakin memburuk. Sang Rajapun mempunyai firasat bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Sang Raja menyuruh permaisurinya untuk memanggil panglima badau. Mendengar perintah sang Raja, permaisuripun segera memanggil panglima badau. Tak lama kemudian Panglima Badau berdiri disamping perbaringannya. Sang raja kemudian menitipkan kerajaan dan putranya kepada panglima badau. tak lama berselang sang raja menghembuskan napasnya yang terakhir.
Kabar kematian sang raja membuat rakyat purnama bersedih hati. Seluruh negeri turut berduka. Pada pemakaman sang raja, langit tampak kelabu seperti turut bersedih. Apakah ini sebuah pertanda ?
Tidak berapa lama setelah kematian sang raja, panglima Badau menobatkan dirinya sebagai raja sampai sang pangeran dewasa. Sejak menjadi raja, Badau suka berfoya - foya. Badanpun lupa pada tugasnya sebagai raja, kerajaan tak terurus dan menjadi kacau balau. Karena setiap hari digunakan untuk berpesta, sampai lama - kelamaan harta istana menjadi habis
Ketika Kelana Sakti dewasa, dia sangat terampil seni bela diri. Kelana Sakti pergi ke istana untuk membebaskan orang tuanya. Dia bertempur dengan gagah berani dan akhirnya memenangkan perang tersebut. Akhirnya Kelana Sakti mengirim Panglima badau ke penjara dan membebaskan semua orang yang dipenjara. Dan Kelana Sakti diminta untuk menjadi Panglima Istana
Terimakasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar